phone: +420 776 223 443
e-mail: support@londoncreative.co.uk

Antara Betlehem - Hejaz

Rahasia yang tersembunyi didalam kebenaran bagai cahaya benderang dimalam purnama yang takkan terlewatkan satu sudutpun sepanjang Betlehem - Hejaz. Sehingga jelaslah kebenaran bagi mereka yang tidak terlena, karena sesungguhnya cahaya keadilan di biaskan pada semua manusia.

Didalam sudut lain, aku melihatmu diantara orang Yerusalem. Memandangi seorang juru selamat bermahkota duri diatas bukit Golgota. Kemudian aku melihat mutiara mengkristal yang luluh diatas pipimu, setetes air mata kasih. 

"Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (luk 23:43). Dan setelah kematian Ia, terbelahlah tabir kesucian diatas langit.

Lalu aku melihatmu tersimpuh dengan mata tertutup haru, dan air muka kemenangan.

"aku percaya Ia akan menuntunku kedalam kekudusan" doamu.
Sedangkan aku disini, pada suatu malam 27 rajab. Menyaksikan Dia berjalan antara Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa kemudian bebas menuju Sidratul Muntaha. Berkhitmat dengan kekasih yang dicintainya, dan menyaksikan Jibril dengan keanggunannya.

"Sesungguhnya ia melihat Jibril di waktu yang lain. Yaitu di Sidratul Muntaha. Didekatnya ada surga tempat tinggal. ketika Sidratul Muntaha itu diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak melampauinya. Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tandaTuhannya yang paling besar" (Q.S An-Najm : 13-18)
Lalu di Sudut yang lain aku dan kamu dipertemukan di timur padang arafah dimana kita bersaksi mengikat cinta. aku dan kamu, kita menghamparkan sayap diantara Betlehem hingga Hejaz.
aku dan kamu. . .

Lalu aku dan kamu sayang, kita turun diatas bahtera Nabi Nuh di lembah sungai Eufrat dan sungai Tigris. Lalu kita mengasuh setiap binatang didalamnya hingga bahtera itu terhenti di atas pegunungan Ararat. Dan kita berbahagia bersama kaum nuh yang lain.
Kini aku dan kamu terbang berabad abad kemudian, tanpa ukuran. Pada masa dimana semua itu adalah kelampauan yang diperdebatkan. Engkau di Betlehem dan aku di Hejaz, dan haruskah cinta kita tenggelam didasar lembah bersama kaum Banu Rasib yang menutup hatinya.

Jangan salahkan takdir sayang, karena takdir takkan mampu terukur oleh filsuf atau sufi manapun. Bahwa daun daun akan menguning pada musimnya dan matahari beredar pada peredarannya. Yang kita tahu, kita akan selalu siap dalam nyanyian ini. Meskipun kita harus tertinggal dan sunyi.
Jangan juga salahkan Cinta. Karena cinta terlahir diantara garis hitam dan putih yang keterjalannya harus kita ikuti dengan ketulusan. Biarlah cinta hadir dalam setiap gerak dan nafas kita, sebab cinta kita tidak terbatas oleh ruang. Dan jangan merasa terasing oleh perbedaan ruang ini, karena ruang ini satu bahtera.

"didalam seruan cinta bukanlah keabadian, namun cinta dalam kemesraan. Didalam ruang ini bukanlah perbedaan melainkan akhir tujuan. Dibatas ini bukanlah perlawan namun kepasrahan. Dan di harap ini bukan pilihan namun keikhlasan."

Kamis 13-10-11

3 komentar: